Nuansa Baru Kawah Sikidang
Berwisata ke Kawah Sikidang setelah renovasi
Sebenarnya uap yang dikeluarkan dari Kawah Sikidang tidak sehat untuk tubuh, terutama bagi pernapasan. Saya rasa kondisi seperti itu tidak hanya di kawasan itu saja karena uap belerang hampir menyeluruh ada di dataran tinggi Dieng. Oleh sebab itu, saya kerap kali merasa pusing ketika memasuki Dieng. Cara mengurangi efeknya, bisa gunakan masker agar tidak secara langsung menghirup uap dari kawah.
Walaupun saya pernah beberapa kali berkunjung ke Kawah Sikidang, namun kali ini saya tertarik akan perubahan yang terjadi pada kawasan wisata ini. Saya melihat beberapa postingan di media sosial yang memperlihatkan wajah baru kawasan wisata Kawah Sikidang.
Pada beberapa waktu belakangan, kawasan ini terkesan kumuh karena banyak pedagang tak tertata di sepanjang jalan dan medan perjalanan yang apa adanya. Pada musim hujan, area ini becek dan licin. Untuk itu, patut jika pemerintah terkait melakukan aksi untuk merenovasi kawasan ini sehingga menjadi kawasan yang nyaman, aman, dan menarik untuk dikunjungi. Sangat disayangkan bila Dieng yang terkenal dengan berbagai kawasan wisatanya, namun kawasan wisata tersebut kurang tertata.
Aksi untuk renovasi kawasan wisata terutama wisata yang saya kunjungi ini, Kawah Sikidang, terlaksana beberapa waktu ke depan. Perubahan yang bisa dirasakan oleh para wisatawan adalah adanya jembatan kayu (boardwalk), pembangunan loket, dan pemindahan area pertokoan.
Boardwalk atau jembatan kayu
Dengan dibangunnya jembatan kayu, kita tidak menjumpai kasus seperti becek dan genangan saat berjalan melalui jalur menuju Kawah Sikidang. Desain jembatan kayu ini terkesan kokoh dan tidak asal-asalan serta dilengkapi penyangga di sisi-sisinya. Jadi tetap aman lah untuk lalu-lalang banyak orang, anak-anak maupun dewasa, baik ketika kondisi hujan maupun terang. Untuk foto-foto, jembatan ini cukup menawan sehingga cocok bagi yang yang hobi jepret sana... jepret sini...wkwk. Jika sudah petang, lampu-lampu yang terpasang di sisi biardwalk akan dinyalakan yang akan menambah keeksotisan para wisatawan. Berdasarkan infonya sih... wisata ini buka pukul 07.00-17.00. Jadi jika ingin menyaksikan sederet lampu-lampunya dinyalakan, bisa datang di sore hari.
Pergola
Rute perjalanan yang dilalui cukup panjang. Namun tenang saja bagi yang kecapekan atau ingin istirahat, karena di beberapa titik disediakan pergola. Pergola tersebut juga dilengkapi atap, tempat duduk dan dihiasi oleh lampu-lampu. Kalau misalkan saat ke wisata ini tiba-tiba hujan, bisa berteduh di situ. Lampu-lampu yang menghiasinya akan dinyalakan jika hari sudah petang. Nyaman lah kalau sejenak istirahat di situ.
Pertokoan
Rute pertokoan dibuat berkelak-kelok sehingga menjadi panjang dan dapat ditempati lebih banyak toko atau pusat ekonomi sejenisnya. Konsep penataan pertokoan tersebut dibuat oleh pemerintah terkait diharapkan dapat menjadi lahan ekonomi khususnya bagi warga sekitar. Dari sekian renovasi yang dilakukan, mungkin kawasan pertokoan ini yang menjadi kotroversial. Tidak sedikit pengunjung yang mengeluhkan rute pertokoan yang dibuat berkelak-kelok sehingga menjadi panjang dan menguras lebih banyak energi. Padahal sebelumnya pengunjung telah berjalan naik dan turun yang cukup menguras energi. Namun, semua itu ada kelebihan dan kekekurangannya masing-masing. Semoga saja ada titik terang supaya di salah satu pihak tidak ada yang dirugikan. Sayangnya, saya tidak banyak membidik bagian pertokoan ini untuk diperlihatkan kepada kalian.
Video
Untuk tahu lebih banyak lagi, kalian bisa tonton video berikut ini.