Tips Menyaksikan dan Memotret Gerhana Matahari


source: Associated Press

       Gerhana Matahari Total (GMT) yang diprediksikan terjadi di Indonesia saat ini memang menjadi perbincangan yang hangat, terlebih lagi bagi anda yang ingin menyaksikan langsung dan mengabadikan momen GMT yang dianggap langka ini. Bagi anda yang ingin menyaksikan langsung GMT harus menggunakan cara khusus, karena kalau tidak, bisa berakibat fatal. Anda diharuskan menggunakan filter ultraviolet (UV) atau menggunakan cara proyeksi baik saat gerhana maupun tidak. Ini disebabkan intensitas cahaya matahari yang sangat kuat akan merusak retina mata yang berdampak kekaburan pada mata hingga kerusakan permanen menjadi buta. Anda bisa saja menyaksikan GMT dengan mata telanjang, namun ingat, hanya saat gerhana total saja. Dan yang menjadi catatan adalah gerhana berlangsung sangat cepat dan pupil mata untuk menyesuaikan cahaya matahari butuh waktu yang agak lama, inilah salah satu faktor yang berakibat fatal.
       Tidak bisa dipungkiri, bagi anda yang ingin mengabadikan momen GMT ini menggunakan kamera juga tidak senbarangan saja, dan perlu cara khusus untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut saya kutip dari Kompas TV menurut penuturan seorang Fotografer Harian Kompas, Arbain Rambey:
1. Saat matahari terlihat bulat, gunakan filter Nutral Density (ND) B+W dan lensa dengan panjang minimum 600mm.
2. Saat terjadi gerhana, filter dilepas dan pakai ISO tinggi,
3. Jangan coba-coba memotret matahari tanpa filter ND atau lensa masih terbuka penuh karena gambar tidak akan sempurna.
Walaupun memakai filter ND, setiap setelah selesai memotret lensa segera ditutup kembali, karena lensa berfokus pada sensor dan apabila didiamkan, maka sensor pada kamera akan terbakar.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  1. Untuk menyisipkan sebuah kode gunakan <i rel="pre">code_here</i>
  2. Untuk menyisipkan sebuah quote gunakan <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image">url_image_here</i>