Review Huawei E5577 dan pengalaman pemakaian

Huawei merupakan produsen gadget terkenal. Dalam produk modem, Huawei juga telah menguasai pasar. Saya ingat dulu, pada tahun 2016 saat awal kuliah juga pernah menggunakan modem merk Huawei, Huawei E3372. Huawei E3372 yang merupakan tipe USB, sangat populer di pasaran. Hal itu tidak lepas dari kualitasnya. Yang saya rasakan dari produk tersebut saat itu adalah tidak panas berlebih dan penangkap sinyalnya kuat. 

Seiring berjalannya waktu, smartphone dibekali kemampuan berbagi internet yang fasilitasnya mengungguli modem USB. Karena dalam smartphone bisa berbagi internet secara wired (kabel) maupun wireless (tanpa kabel) sekaligus, bahkan mendukung jaringan 4G atau lebih. Namun, produsen modem seperti Huawei tetap memproduksi modemnya untuk memenuhi kebutuhan pasar. Ya... memang modem masih sering dibutuhkan walaupun sebenarnya hal itu dapat digantikan dengan smartphone. Di samping fungsi khususnya untuk kebutuhan akses internet, keunggulan modem yang sulit digantikan oleh smartphone adalah pada bagian penangkap sinyal. Modem lebih kuat sinyalnya daripada smartphone yang saya kenal. 

Dalam perkembangan modem, bermunculan mifi. Mifi (Modem Wifi) merupakan solusi menarik bagi orang-orang yang membutuhkan koneksi internet. Tidak seperti Modem USB yang perlu ditancapkan ke PC, mifi hanya perlu menyalakannya, dan berbagi internet secara wireless. Huawei mengeluarkan produk mifi dengan berbagai tipe, di antaranya adalah E5577. Saya membeli modem ini karena untuk kebutuhan internet yang stabil saat saya KKN di daerah lereng Gunung Merbabu. Saat saya menggunakan kartu Tri di HP saya, sinyal 4G sulit muncul, padahal kuota masih banyak. Sayang juga kan.. kalau hangus begitu saja. Ketika saya pakai modem ini, sinyal stabil di 4G.

Spesifikasi Huawei E5577

Huawei E5577 dikenal juga sebagai Mifi Slim 2 karena bentuknya yang memang langsing dan mungil. 
> Huawei E5577 selain dapat digunakan untuk menyambungkan perangkat dengan internet, juga berfungsi sebagai alat penyimpanan layaknya flashdisk. Slot Memory MicroSD hingga 32 GB.
> Huawei E5577 pun hadir dengan layar, fungsinya untuk melihat sinyal, baterai, operator, sisa kuota, hingga beberapa pengaturan kecil. Dengan adanya fitur ini tentu mempermudah pemakainya untuk mengoperasikan Mifi Huawei ini.
> Kecepatan hingga 150 Mbps (download), dan 50 Mbps (upload). Sedangkan dari sisi konektivitas, Mifi Huawei dapat digunakan untuk menangkap sinyal 4G LTE FDD 1800/2600 MHz & TDD 2300 MHz, 3G dan 3.5G 900/1900/2100 MHz.
> Baterai 1500 mAh. Dengan kapasitas baterai tersebut, diklaim dapat digunakan selama 6 jam, sedangkan kondisi standby 300 jam.
> Koneksi WiFi bisa dibagi hingga 10 perangkat.


Lebih enak Huawei E5577 versi bypass

Dengan kapasitas baterai 1500 mAh diklaim dapat bertahan hingga 6 jam. Namun, kebanyakan hanya dapat bertahan 3-4 jam. Dikarenakan saya lebih sering dipakai untuk bersama dan intensif sepanjang hari, maka kapasitas baterai tersebut jelas kurang. Untuk itu saat dipakai bisa sambil dicharger. Namun efeknya baterai cepat rusak. Solusi dari masalah ini adalah di-bypass. Setelah di-bypass mifi ini bisa nyala dengan charger tanpa diberi baterai, dan siap dipakai non stop.
Namun ada efek dari bypass ini adalah indikator baterai stuck di 100%. Selain itu, yang saya rasakan sendiri terkadang modem reboot sendiri. Sarab dari beberapa pengguna, hal tersebut dapat diatasi dengan mengganti charger ke arus yang lebih tinggi misalnya 2 Amper. Tapi solusi itu tidak sepenuhnya berhasil. Saya menganggap itu adalah efek dari bypass.

Antena untuk Huawei E5577

Jenis port antena untuk modem Huawei E5577 adalah TS9. Untuk meningkatkan kestabilan menangkap sinyal, saya pun membeli antena yang 3dbi 120mm sebanyak 2 buah. Saat keduanya dipakai, tidak terlalu terasa perubahan yang signifikan.