Memperbaiki TV klise atau cemong *tested
Jadi seperti ini ceritanya. Pada suatu saat TV Toshiba 32P1400VJ yang saya tangani tidak mendeteksi input HDMI. Padahal kabel dan STB yang dikoneksikan ke TV tersebut berjalan normal ketika saya coba di TV yang lain. Kasus seperti itu, setelah saya googling titik masalahnya ada di ICnya. Bisa dilihat IC yang paling besar itu. Saya juga tidak ragu, karena memang jalur HDMI menuju ke IC yang besar ini.
Setelah sumber masalah ditemukan, saya memiliki 2 opsi solusi. Pertama, mengganti IC dengan yang baru. Kedua, mengganti motherboard bekas. Kedua opsi itu saya pikirkan dengan saksama tentang untung dan ruginya.
Saat itu, saya cek di toko online seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee kalau harga satuan IC-nya berkisar di Rp140.000. Namun, harus pre order karena barangnya dari luar negeri sehingga waktu pengiriman terbilang lama. Selain itu, tingkat kerumitan yang tinggi saat pemasangan karena IC ini memiliki kaki-kaki yang banyak dan kecil-kecil. Belum lagi jika ada kasus kerusakan produk. Karena penjual tidak meberikan garansi.
Adapun kalau motherboard (mobo), harga bekasnya di kisaran Rp150-400 ribu. Untuk mobo, saya hanya tinggal pasang gitu saja. Tidak perlu memikirkan banyak soal pemasangan. Selain itu waktu pengiriman lebih singkat, yaitu 3 hari sampai rumah saya. Penjual juga memberikan garansi jika mobo yang saya beli itu rusak atau ada masalah.
Dari pertimbangan yang ada tersebut, saya memilih membeli mobo saja. Namun, saya terlanjur membeli mobo dengan harga Rp350rb. Karena saya tahu kalau ada mobo tersebut di harga Rp150 ribuan setelah membeli mobo. Agak kecewa juga kan.... Jadi kalau beli sesuatu seperti mobo ini coba searching menggunakan kata kunci seperti kode mobo, pengguunaan mobo, dan sebagainya.
Setelah mobo yang saya pesan sampai rumah, saya kemudian langsung mamasangnya. Setelah terpasang, dan TV dinyalakan. Tara... tampilan TV klise atau kadang disebut cemong. Waduh... masalah lagi kan?.
Saya tanyakan ke penjualnya kalau perlu disetting ke service mode. Namun setelah saya coba beberapa cara untuk masuk ke service mode, tetap saja gagal atau tidak bisa masuk. Lalau saya searching di internet kalau solusinya selain masuk service mode, ada 2. Pertama, dijumper. Kedua, lakukan flashing software. Cara yang pertama cukup menyulitkan dan berefek merubah fisik hardware. Jadi, saya lebih condong ke opsi kedua. Di samping itu, banyak pengalaman saya di bagian software, khususnya HP.
Flashing mobo ini dilakukan pada IC SPI flash. Kebetulan di mobo ini ICnya Winbond. Untuk proses flashing diperlukan alat tambahan yaitu Programmer CH341A dan penjepitnya (untuk memudahkan, tanpa copot IC). Maka dari itu, saya lalu membelinya di toko onlime dengan harga Rp70 ribu.
Setelah sampai rumah, saya langsung eksekusi mobo yang bermasalah itu. Beberapa cara saya lakukan untuk uji coba. Namun, untuk lebih singkatnya adalah sebagai berikut.
1. Backup firmware mobo aslinya.
2. Flashing mobo yang baru dengan firmware hasil backup-an tadi.
Langkah-langkahnya sebagi berikut.
Proses backup:
- Instal drivernya.
- Buka aplikasi programmer CH341A.
- Koneksikan IC SPI Flash dari mobo aslinya dengan programmer. Gunakan penjepit dan jangan sampai terbalik atau salah posisi.
- Koneksikan programmer ke PC.
- Klik detect, lalu read.
- Klik save.
- Lalu berikan nama file yang sesuai.
Proses flashing
- Buka aplikasi programmer CH341A
- Koneksikan SPI Flash mobo yang baru dengan programmer, lalu colokkan programmer ke PC.
- Klik detect.
- Klik read, lalu klik wipe.
- Klik open, lalu cari file backupan yang sudah dibuat.
- Klik program.
- Mobo bisa dilepas dan dipasangkan ke TV.
Tutorial tersebut sudah saya uji di mobo Toshiba 32P1400VJ. Saya juga membagikan file backup dari Toshiba 321400VJ yang saya perbaiki. Selamat mencoba!